Three idiots

sekilas ketika teman saya mengajak nonton film ini terbesit "alah film india, paling joget2an"..
eh.eh. ternyata tidak seperti itu, dari menit pertama film ini dimulai penonton mudah sekali terpancing untuk melancipkan senyumnya..
film ini mengisahkan 3 sahabat yang dimulai dari semasa kuliah, banyak kejadian menarik yang terjadi sewaktu mereka kuliah. sepenuh hati penulis berani angkat bicara kalau atmosfer film ini tidak berbeda jauh dengan keadaan perkuliahan di Indonesia. mulai dari membawa amplop kosong untuk makan gratis di kondangan sampai dengan masalah serius seperti keinginan keras orangtua untuk memaksakan keinginan hati mereka kepada anak mereka untuk kuliah dijurusan tertentu..
tidak seperti film india yang dulu sering penulis lihat disini kita diajarkan untuk menyukai apa yang kita sukai, carilah uang dari yang kita sukai itu. selain itu penulis beri acungan jempol kepada tingkat persahabatan 3 orang idiot ini(selanjutnya silahkan liat di filmnya). Dari awal sampai akhir penulis tidak henti-hentinya tertawa, namun ada kalanya pada beberapa bagian saya hampir menitikkan air mata..
-sandi31-

Kamera SLR_1

Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa.
Seperti dibahas terdahulu, fotgrafi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed ( Kecepatan Rana ) dan Aperture ( Diafragma ).
Shutter Speed

Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram / blur.

size[333 x 500].
Foto dengan shutter speed cepat

size[200 x 260].
Foto dengan shutter speed lambat

Aperture

Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut:
f/1.2
f/1.4
f/1.8
f/2.0
f/2.8
f/3.5
f/4.0
dst...

Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa ( f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0 ).

size[325 x 338].
Gambar Aperture pada lensa

Jadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin melambat.

bersambung..

Copas dari kaskus
id bebek loncat

For Analog enthusiast

size[478 x 400].
original[478 x 400] now[98%]
size[478 x 400].
kepikiran scanner film?
trus kepikiran bikin yang mirip tapi lebih ekonomis.. well ngga seekonomis "scanner jendela" sih.. tapi lebih nyaman dipake nya! dan mudah untuk set-upnya kalo mau scan slide/negatif disuatu waktu..
(dan menurut gw sih hasilnya lebih optimal.. soalnya ngga ada efek camera shake!)

skemanya gini.. "scanner tabung"

siapin 2 karton yang agak tebel.. (ngga tebel juga ngga pa pa .. yang penting agak keras.. jangan pletat-pletot)
trus..
original[800 x 766] now[83.3%]
original[800 x 766] now[82%]
original[800 x 766] now[83.3%]
bagian ujung tabung juga bisa dipasangin plastik butek putih.. yang ngga ada teksturnya.. atau kertas hvs tipiss juga bisa... dan
lensa yang dipake sebaiknya pake lensa macro 1:1, supaya panjang tabungnya ngga terlalu panjang. dan pembesarannya cukup bagus.

ini contoh pake canon 100mm f2.8 Macro di 40D.,
hasil negatif nya
size[639 x 426].
original[639 x 426] now[98.5%]
size[639 x 426].
hasil di crop di PS + auto tone + unsharp mask

size[640 x 417].
original[640 x 417] now[98.5%]
size[640 x 417].
crop 100%

size[473 x 400].
original[473 x 400] now[97.9%]
size[473 x 400].
hasilnya udah gw bandingin sama scanner 5200F gw.. dan ternyata hasilnya ngga jauh beda.. malah grain film nya lebih terlihat jelas pake cara murah ini .. (well... ngga murah2 amat sih.. soalnya harus modal lensa macro ^_^ )

copas dari kaskus
id kuroneko